Radio Gema Randik

Radio Gema Randik
BIDANG PENGELOLAAN KOMUNIKASI PUBLIK DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Kamis, 02 Februari 2017

Rapat tindak lanjut penyelesaian permasalahan jalan yang di bangun oleh PT baturona adimulya



Kamis, 2 Februari 2017
SEKAYU, Radio Gema Randik - Plt sekretaris Daerah mimpin Rapat dalam rangka menindak lanjuti penyelesaian permasalahan jalan yang di bangun oleh PT baturona adimulya rencana pengalihan ruas jalan kabupaten oleh PT. Baturona dari desa Supat Barat Kec. Babat Supat ke Desa Karya Maju Kec. Keluang di Ruang Rapat Serasan Sekate Kabupaten Muba, Kamis (2/2/2017)

Anton Sujarwo selaku KTT PT Baturona Adimulya menyatakan kurang lebih satu km areal telah dibebaskan. “Kami berusaha mengatur jalan menolak rencana pengalihan ruas jalan kabupaten dari desa Supat Barat kecamatan Babat Supat ke desa Karya Maju kecamatan Keluang, menginginkan proses ekaploitasi dan aktivitas pertambangan PT Baturona yang melintas jalan kabupaten karena belum mengantongi izin resmi, dan meninggikan jembatan yang melintas sungai supat, PT Baturona Adimulya terkait dugaan pencemaran limbah tambang yang dibuang ke sungai, secepatnya ia akan berkoordinasi dengan semua stakeholder untuk bersama sama mengecek kelapangan.

“Kami dalam kaitannya dengan limbah tambang ini, telah bekerja sesuai prosedur yang ada pada Dokumen AMDAL kami, namun kami tidak menampik mungkin dilpangan ada oknum-oknum kami yang bandel tidak mematuhi aturan prosedur tersebut sehingga terjadi hal-hal demikian, ini adalah tugas kami dari manajemen untuk melakukan pembinaan-pembinaan kepada karyawan kami itu,” jelasnya.

Perwakilan masyarakat, Dendres menjelaskan menyampaikan 10 tuntutan aksi diantaranya menolak rencana pengalihan ruas jalan kabupaten dari desa Supat Barat ke desa Karya Maju kecamatan Keluang, menuntut PT Baturona Adimulya merekrontruksi dan meninggikan jembatan yang melintasi sungai Supat karena tidak sesuai dengan AMDAL.

“Kami menolak untuk memindahkan jalan yang merupakan urat nadi masyarakat dan apabila sampai dipindahkan maka masyarakat mengalami banyak kerugian. Selain itu, terdapat jembatan yang dibangun oleh pihak PT. PT. Baturona Adimulya yang hanya berjarak 1 hingga 1.5 meter dari ketinggian air sehingga kini keadaannya rusak bahkan putus dan menyebabkan petani, kebun karet dan sawit terendam banjir karena aliran macet. Kami bahkan mensinyalir adanya limbah-limbah yang dibuang sembarangan,”paparnya.

Penulis : Fatahillah,S.H
Foto      :  Fatahillah,S.H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog